banner 728x250

Merti Kali Grojogan Sleman: Gotong Royong Warga Nayan Rawat Sungai dan Warisan Budaya

Sungai bukan sekadar aliran air, di Nayan, Sleman, sungai adalah sumber kehidupan dan identitas budaya. Lewat Merti Kali Grojogan, warga merawatnya bersama-sama dengan semangat gotong royong dan cinta lingkungan.

Warga Nayan Sleman gelar Merti Kali Grojogan, rawat sungai Grojogan lewat kolaborasi budaya dan aksi lingkungan berbasis komunitas. Foto: Infopublik.id
banner 120x600
banner 468x60

Lokaljawa, Sleman – Dalam semangat menjaga warisan alam dan budaya, warga Padukuhan Nayan, Maguwoharjo, Depok, Sleman menyelenggarakan Merti Kali Grojogan di kawasan Belik Cemara, Minggu (3/8/2025). Tradisi lokal ini menjadi bukti nyata kolaborasi lintas sektor dalam pelestarian lingkungan berbasis komunitas.

Acara ini merupakan kerja sama antara Forum Komunitas Sungai Grojogan Kamulyan dengan BBWS Serayu Opak (BBWS SO), HATHI, serta Sekolah Pascasarjana UGM. Lebih dari sekadar ritual budaya, Merti Kali Grojogan menjadi sarana edukatif dan aksi kolektif dalam menjaga kebersihan, ekosistem, serta fungsi sosial sungai Grojogan.

banner 325x300

Miftha Aliefenia Basuki, Dukuh Nayan, menjelaskan bahwa inisiatif ini lahir dari kesadaran warga akan pentingnya menjaga alam. “Sungai Grojogan terhubung langsung dengan fasilitas umum seperti sekolah, tempat ibadah, TPS, hingga kolam ikan warga. Jika sungainya rusak, kehidupan ikut terdampak,” ujarnya.

Kegiatan serupa sudah berjalan sejak 2023 secara bergilir di empat dusun: Gandekan, Nayan, Muron, dan Onggomertan. Merti Kali menjadi ruang gotong royong antarwarga serta pengingat bahwa lingkungan hidup sehat dimulai dari kesadaran komunitas lokal.

Panewu Depok, Djoko Muljanto, memberikan apresiasi tinggi atas konsistensi warga. “Sungai bukan hanya saluran air, tapi bagian dari kehidupan sosial dan budaya. Jika kaline resik, uripe becik, rejekine apik,” tegasnya dalam sambutan.

Maryadi Utama, Kepala BBWS SO, turut menggarisbawahi pentingnya Kali Grojogan sebagai elemen vital dari sistem sumber daya air dan ruang terbuka hijau. Meski belum memiliki tanggul permanen, mitigasi awal dengan sandbag telah dilakukan.

Ia juga mengingatkan bahwa wilayah tersebut termasuk desa perkotaan dan telah memiliki sempadan sungai 10 meter sesuai Perbup Sleman No. 80/2023. “Penataan ruang dan pelestarian lingkungan harus berjalan berdampingan,” ujarnya.

Merti Kali Grojogan menjadi contoh ideal sinergi antara masyarakat, akademisi, dan pemerintah dalam membangun budaya sadar lingkungan. “Ini bukan sekadar seremoni, tapi warisan nilai ekologis untuk generasi mendatang,” pungkas Maryadi.

Sumber: Infopublik

banner 325x300