banner 728x250

Festival Gumebyar Kalikajar 2025, Panggung Kolaborasi dan Potensi Lokal Wonosobo

Festival Gumebyar Kalikajar 2025 kembali menyala! Di usia 200 tahun Wonosobo, ajang ini jadi simbol kebersamaan warga dan kebangkitan potensi lokal Kalikajar.

Festival Gumebyar Kalikajar 2025 hadirkan kolaborasi budaya dan potensi desa, meriahkan 200 tahun Wonosobo dengan semangat guyub dan kreatif. Foto: Infopublik.id
banner 120x600
banner 468x60

Lokaljawa, Wonosobo — Dalam rangka menyemarakkan Hari Jadi ke-200 Kabupaten Wonosobo, Kecamatan Kalikajar kembali menggelar Festival Gumebyar 2025. Mengusung tema “Guyub, Mbangun, lan Makmurke Brayat Kalikajar”, festival ini menjadi ruang ekspresi warga sekaligus perayaan kolaboratif yang meriah dan penuh makna.

Festival tahun kedua ini dibuka langsung oleh Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat, di halaman Kantor Kecamatan Kalikajar pada Kamis (10/7/2025). Ia menyebut Festival Gumebyar sebagai contoh nyata kekuatan kolaborasi dalam pembangunan berbasis potensi desa.

banner 325x300

“Jika masyarakat bersatu, desa-desa bergerak bersama, maka pembangunan lokal bisa jadi kekuatan besar,” ujar Afif.

Ia juga mengajak kecamatan lain menjadikan Kalikajar sebagai inspirasi. Menurutnya, semangat “guyub” dan partisipasi warga menjadi kunci penting dalam mewujudkan masa depan Wonosobo yang mandiri dan berdaya.

Apa saja yang ditampilkan dalam Festival Gumebyar?
Menurut Camat Kalikajar Aldhiana Kusumawati, festival ini diawali dengan kirab panji dan parade mobil hias, menampilkan kreativitas perwakilan desa. Dilanjutkan dengan gelar budaya, menampilkan seni tradisional khas Kalikajar.

Tak berhenti di situ, malam harinya digelar fashion show batik Kalikajar, lalu esok hari dilanjutkan dengan Festival Hadroh, serta Akademi Gumebyar—kelas edukatif tentang fotografi UMKM dan ekowisata.

Sebagai puncaknya, akan digelar Jelajah Kalikajar, sebuah eksplorasi potensi alam dan desa, ditutup dengan pertunjukan seni budaya lokal.

“Festival ini bukan semata agenda pemerintah kecamatan. Ini milik semua elemen: desa, komunitas, petani, UMKM, seniman. Kami ingin semua warga merasa terlibat,” ungkap Aldhiana.

Ia menambahkan, kata “Gumebyar” dipilih karena merepresentasikan terang, semangat, dan kebangkitan. Festival ini menjadi simbol bahwa Kalikajar siap menyinari masa depan Wonosobo melalui budaya, pertanian, gotong royong, dan potensi alamnya.

Sumber: Infopublik.id

banner 325x300